9 April 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Niat puasa Daud merupakan salah satu syarat sah dalam menjalankan ibadah puasa sunah yang istimewa ini. Puasa Daud dikenal sebagai amalan sunah yang sangat dianjurkan karena rutin dilakukan oleh Nabi Daud AS.
Untuk itu, penting bagi Anda mengetahui dan melafalkan niat puasa Daud dengan benar agar amalan tersebut diterima oleh Allah SWT. Bacaan niat ini tidak bisa asal diucapkan, sebab terdapat perbedaan antara niat yang dilafalkan di malam hari dan niat yang diucapkan di pagi atau siang hari.
Niat puasa Daud yang diucapkan di waktu malam atau sebelum terbit fajar berbeda dengan niat yang diucapkan pada pagi atau siang hari. Jadi, Anda perlu memastikan niat dilafalkan sesuai waktunya.
Jangan sampai keliru atau lupa, karena melafalkan bacaan niat adalah bagian penting dalam pelaksanaan puasa sunah ini. Bila niat tidak diucapkan sebagaimana mestinya, maka dikhawatirkan puasa Anda menjadi tidak sah secara syariat.
Puasa Daud adalah puasa sunah yang dikerjakan secara selang-seling, artinya Anda berpuasa satu hari, lalu tidak berpuasa di hari berikutnya, kemudian berpuasa kembali di hari selanjutnya.
Pola ini dilakukan secara konsisten, dan disebut sebagai bentuk ibadah puasa yang paling disukai oleh Allah SWT karena menunjukkan kedisiplinan dan keistiqomahan seseorang dalam beribadah.
Lafal niat puasa Daud dibaca sejak matahari terbenam hingga terbit fajar. Berikut ini bacaan niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سَنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma dâwuda lillahi ta’âlâ
Artinya: “Saya berniat puasa Dawud, sunnah karena Allah ta’ala.”
Jika Anda lupa melafalkan niatnya di malam hari, maka masih ada kesempatan untuk melafalkannya di pagi atau siang hari sebelum masuk waktu zuhur. Syaratnya, Anda belum makan atau minum setelah bangun tidur. Dalam kondisi ini, Anda bisa langsung melafalkan niat sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ دَاوُدَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati dâwuda lillâhi ta‘âlâ
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Dawud hari ini karena Allah ta’ala.”
Dengan mengetahui bacaan niat puasa Daud yang tepat sesuai waktunya, Anda dapat menjalankan ibadah ini dengan lebih yakin dan tenang. Jangan lupa untuk menjaga konsistensi serta niat yang ikhlas dalam setiap ibadah yang Anda jalani.
Waktu pelaksanaan puasa Daud tidak berbeda dengan puasa lainnya, yakni dimulai sejak fajar menyingsing hingga matahari terbenam. Selama rentang waktu tersebut, Anda wajib menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa sebagaimana aturan puasa pada umumnya.
Anda bebas menjalankan puasa Daud kapan pun sepanjang tahun, asalkan tidak bertepatan dengan hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa. Beberapa hari yang dilarang untuk berpuasa antara lain Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal), Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah), dan hari-hari tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).
Selain itu, sebaiknya tidak berpuasa pada separuh akhir bulan Sya’ban serta pada hari yang masih diragukan (yakni tanggal 30 Sya’ban ketika belum jelas masuknya awal Ramadan karena kesaksian melihat hilal masih belum valid).
Agar ibadah Anda lebih terarah dan sesuai tuntunan, penting untuk memahami tata cara pelaksanaan puasa Daud berikut ini. Meskipun termasuk ibadah sunah, setiap langkahnya tetap perlu diperhatikan agar pahala yang Anda peroleh menjadi sempurna.
Langkah pertama dalam menjalankan puasa Daud adalah mengucapkan niat. Waktu terbaik untuk melafalkan niat adalah pada malam hari sebelum datangnya waktu fajar.
Namun karena ini adalah puasa sunah, Anda tetap diperbolehkan berniat di pagi hari, asalkan belum makan, minum, atau melakukan hal yang membatalkan puasa. Yang penting, niat sudah terucap sebelum masuk waktu zuhur.
Seperti halnya puasa wajib, Anda dianjurkan untuk makan sahur sebelum melaksanakan puasa Daud. Sahur tidak hanya membantu menjaga stamina hingga waktu berbuka, tetapi juga menjadi amalan yang berpahala dan penuh berkah.
Bila Anda melewatkan sahur karena kesiangan atau alasan lain, puasa tetap sah dan dapat dilanjutkan tanpa perlu khawatir.
Selama menjalani puasa Daud, Anda wajib menahan diri dari segala sesuatu yang bisa membatalkan puasa, seperti makan, minum, berhubungan intim, dan hal-hal lainnya yang secara hukum membatalkan puasa. Kewajiban ini berlaku mulai dari terbitnya fajar hingga matahari terbenam.
Bukan hanya perkara fisik, Anda juga perlu menjaga hati dan lisan dari perbuatan yang bisa mengurangi nilai puasa, seperti berbohong, menggunjing, serta melakukan maksiat lainnya. Bila tidak dijaga, ibadah puasa hanya akan menghasilkan rasa lapar dan haus tanpa pahala yang dijanjikan oleh Allah SWT.
Puasa Daud diakhiri saat matahari terbenam, sama seperti puasa lainnya. Saat waktu berbuka tiba, disarankan untuk tidak menundanya. Menyegerakan berbuka merupakan sunah yang tidak hanya berpahala, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan karena tubuh mendapatkan asupan energi yang sangat dibutuhkan setelah berpuasa seharian.
Agar ibadah puasa Daud semakin sempurna, sangat dianjurkan bagi Anda untuk menambahnya dengan berbagai amalan sunah lainnya. Salah satu contohnya adalah bersedekah, baik kepada orang yang membutuhkan maupun untuk kepentingan sosial lainnya.
Tak perlu dalam jumlah besar. Esensi dari bersedekah terletak pada keikhlasan hati dan konsistensi dalam memberi. Niat yang tulus serta kebiasaan menyisihkan sebagian harta akan membuat ibadah Anda semakin bermakna dan penuh berkah.
Jangan sampai niat baik untuk melaksanakan ibadah sunnah jadi terhambat karena sulitnya menyalurkan sedekah dan infak. Manfaatkan fasilitas dan layanan ZISWAF & Donasi dari Bank Mega Syariah melalui aplikasi mobile banking M-Syariah.
Tak ada batasan minimal dan maksimal untuk berbagi kepada sesama umat muslim. Selama Anda benar-benar ikhlas menjalankannya semata-mata hanya berharap ridho dan balasan Allah SWT, inshaa Allah akan mendapatkan ganjaran yang setimpal.
Yuk, berlomba-lomba dalam mencari pahala dan kebaikan dan download aplikasi M-Syariah sekarang juga!
Bagikan Berita