17 Oktober 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Tawakal artinya berserah diri kepada Allah SWT. Bukan berarti tanpa berusaha atau berikhtiar. Umat beragama Islam tetap harus berikhtiar terlebih dahulu, baru setelah itu menyerahkan hasilnya sepenuhnya kepada Allah SWT sebab hanya Dialah yang mengetahui hasil terbaik untuk hamba-Nya.
Salah pemahaman mengenai tawakal berulang kali yang membuat manusia hanya berserah saja tanpa diikuti dengan ikhtiar yang maksimal. Lantas, bagaimana cara menerapkan sikap tawakal yang benar dalam kehidupan sehari-hari? Mari simak uraian selengkapnya berikut ini.
Berdasarkan asal katanya, "توكّل arti tawakal adalah berserah diri atau mempercayakan. Dalam ilmu tasawuf, bertawakal adalah menyerahkan atau mempercayakan semua urusan kepada Allah SWT sesudah melakukan beragam upaya dan ikhtiar.
Kata kunci yang harus diingat ketika ingin menerapkan tawakal yakni ikhtiar dan berserah diri. Itu berarti tidak bisa bila manusia hanya berserah diri saja tanpa melakukan ikhtiar untuk hidupnya. Begitu pula sebaliknya, ikhtiar semaksimal mungkin tak akan ada habisnya bila tidak dibarengi dengan tawakal.
Sebagai manusia, tugas umat Islam hanya terus berikhtiar dan berdoa kepada Allah SWT. Selebihnya, hasil apapun yang akan Anda dapatkan itu semua mutlak hak dan kuasa Allah SWT sebab Dialah Yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk manusia.
Anjuran untuk bertawakal tertulis dalam Al-Quran dan al-hadits. Allah menjanjikan rezeki yang cukup kepada hamba-Nya yang berikhtiar dan bertawakal, seperti yang tertuang dalam ayat Al-Quran berikut ini:
“Dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allah-lah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu,” (QS. At- Thalaq : 3).
Di masa Nabi Musa di mana ada dua orang bertakwa yang diberikan nikmat oleh Allah SWT apabila mereka yakin dan bertakwa hanya kepada Allah SWT, “....Bertakwalah hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang mukmin,” (QS. Al-Ma’idah : 23).
Bahkan Allah SWT menjanjikan karunianya kepada Nabi Muhammad SAW apabila Beliau bertawakal kepada Allah,
“Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal,” (QS. Ali Imran : 158).
Apalagi bagi umat manusia yang ada di bumi saat ini. Sering kali merasa kurang dan terus menyibukkan diri mencari rezeki tanpa berpasrah dan berserah diri kepada Allah SWT. Dalam suatu riwayat hadits tertulis:
“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung yang pergi pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore dalam keadaan kenyang,” (HR. Tirmidzi).
Terlepas dari anjuran yang tertulis dalam Al-Quran dan al-hadits, penerapan sikap tawakal dalam kehidupan sehari-hari mendatangkan lebih banyak kebaikan dan manfaat, antara lain sebagai berikut.
Manfaat dasar yang akan Anda rasakan saat menerapkan tawakal adalah rasa tenang di dalam pikiran dan jiwa. Dalam satu riwayat tertulis, “Bukankah Allah yang mencukupi hamba-Nya? …,” (QS. Az-Zumar : 36).
Dari potongan ayat di atas semakin menegaskan kalau hanya Allah yang bisa mencukupkan seluruh kebutuhan dan urusan hamba-Nya. Justru dengan bersandar dan berserah diri kepada Allah, Anda bisa melepas kekhawatiran berlebihan.
Baru dengan cara itu Anda bisa terbebas dari rasa cemas dan stres berlebihan karena sulit mengendalikan atau menyelesaikan persoalan.
Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa Allah SWT menjamin pertolongan kepada hamba-Nya yang bertawakal. Janji ini tertulis dalam surat At-Thalaq ayat 3. Pada ayat tersebut Allah berjanji akan mencukupi segala urusan hamba-Nya yang berserah diri hanya kepada Allah SWT. Pertolongan Allah SWT begitu dekat, apakah Anda sudah merasakannya?
Setelah tenang karena yakin bahwa akan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT, selanjutnya Anda tak perlu lagi khawatir bila harus memutuskan untuk memilih jalan yang halal dan tepat di jalan Allah SWT. Walaupun di mata manusia jalan tersebut terlihat rugi, akan tetapi Anda tetap yakin Allah SWT akan menolong.
Setelah tiga manfaat di atas sudah Anda rasakan, maka itu semua akan berdampak terhadap meningkatnya rasa ikhlas untuk terus berikhtiar dan berdoa. Upaya yang dilakukan di jalan Allah lebih tulus dilakukan sebab semata-mata karena Anda percaya bahwa hanya Allah SWT tempat bersandar paling tepat.
Kini sudah tertanam sikap dan perilaku lebih tangguh ketika menghadapi ujian hidup. Ketangguhan itu bisa didapatkan karena pondasinya sudah kuat yakni meyakini dan percaya akan kuasa Allah SWT. Lebih percaya diri untuk terus berikhtiar dan bersabar sebab hasil akhir pasti yang terbaik karena dipilihkan oleh Allah SWT.
Kabar baiknya, setelah serangkaian ujian, ikhtiar, berdoa, dan bertawakal itu keimanan Anda kepada Allah SWT akan meningkat. Hati Anda akan gemetar ketika membaca ayat Al-Quran atau bahkan hanya mendengar Allah SWT disebutkan.
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah mereka yang jika disebut nama Allah, gemetar hatinya dan jika dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakal,” (QS. Al-Anfal : 2).
Bagaimana caranya menerapkan sikap tawakal dalam aktivitas sehari-hari? Mari pelajari cara bertawakal melalui contoh-contoh sikap berikut ini.
Sewaktu mengambil keputusan besar, sertakan sikap tawakal di dalamnya. Sebelum akhirnya mengambil keputusan, lakukan ikhtiar terlebih dahulu. Misalnya mencari informasi, melakukan riset, sampai berkonsultasi dengan pakarnya.
Lalu berdoa agar diberikan petunjuk oleh Allah SWT untuk mengambil keputusan. Setelah itu, pikirkan dan pertimbangkan dengan cermat dan hati-hati untuk menentukan keputusan mana yang akan Anda ambil.
Langkah akhir serahkan kepada Allah SWT. Baik buruknya atau benar salahnya keputusan yang Anda ambil, tentu tetap ada hidayah dan hikmah yang terkandung di dalamnya.
Di tengah menghadapi kesulitan dan ujian hidup, bertawakal termasuk kunci dan pondasi untuk melalui masa-masa sulit tersebut. Bentuk tawakal ketika menghadapi kesulitan dan ujian hidup dimulai dari menerima dulu cobaan tersebut. Bila Allah SWT memberikan cobaan tersebut kepada Anda, itu berarti Allah percaya hanya Anda yang mampu melalui masa-masa sulit tersebut.
Mulai secara perlahan untuk mencari jalan keluar terbaik di jalan Allah SWT. Namun yang paling krusial adalah memantapkan hati dan pikiran bahwa ujian dan cobaan ini datangnya dari Allah SWT, percaya bahwa Allah SWT akan menolong Anda dan memberikan jalan keluar terbaik.
Itulah mengapa tawakal menjadi salah satu kunci dan pondasi ketika melalui masa sulit. Sebab sangat sulit untuk menjalani ujian dan cobaan tetapi dengan pondasi yang kuat dan keyakinan bahwa Allah SWT akan selalu menolong.
Adapun cara bertawakal dalam merencanakan masa depan ialah kesiapan untuk menerima perubahan yang akan terjadi di masa depan kelak. Sebagai manusia, sudah sepatutnya Anda merencanakan masa depan, sekalipun 5 menit setelah ini apa yang akan Anda lakukan.
Merencanakan masa depan penting untuk menjamin supaya kehidupan Anda dan keluarga akan selalu berada di jalan Allah SWT di tengah persoalan kehidupan yang terjadi. Kadang kala rencana masa depan juga menjadi target yang menambah motivasi untuk bekerja keras saat ini.
Akan tetapi, Anda harus tetap bisa menerima kalau di tengah perjalanan atau di jalan akhir nanti di mana Anda hampir mencapai target namun ternyata terjadi perubahan-perubahan tak terduga. Sikap menerima tersebut termasuk bentuk bertawakal untuk masa depan sebab hanya Allah SWT yang tahu mana yang terbaik untuk hamba-Nya yang senantiasa berikhtiar dan berdoa.
Dalam mencari rezeki pun harus disertai sikap tawakal agar Anda tidak terlena dengan kehidupan dunia yang fana. Berusaha dan bekerja keras saat mencari rezeki merupakan sikap yang dibutuhkan.
Di samping itu, jangan lupa untuk tetap bersedekah dan berinfak dari harta yang Anda miliki saat ini. Alhamdulillah bila Anda memiliki banyak harta sehingga nominal sedekah bisa maksimal.
Kendati demikian, bila sedang melalui masa sulit sedekah dalam nominal kecil pun tak mengapa selama Anda mengikhlaskan uang tersebut untuk bersedekah karena Allah SWT. Mempercayai bahwa harta yang Anda keluarkan ini akan diganti dengan harta tak ternilai oleh Allah SWT.
Segera tunaikan amalan sunnah sedekah dan infak melalui aplikasi mobile banking M-Syariah. Kenapa harus M-Syariah? Bank Mega Syariah bekerja sama dengan CT ARSA Foundation untuk menyalurkan sedekah nasabahnya.
Tujuan penyaluran Donasi dan Amal bersama CT ARSA Foundation bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan melalui peningkatan mutu pendidikan dan optimalisasi kesehatan bagi masyarakat Indonesia yang kurang mampu.
Yuk, sejahterakan sesama umat islam melalui Donasi dan Amal!
Bagikan Berita