13 Mei 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Doa tawasul merupakan doa yang dipanjatkan khusus oleh umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam Islam, mendekatkan diri kepada Allah bukan hanya dilakukan melalui ibadah wajib semata, namun juga dengan menjalankan berbagai amalan sunnah, menjauhi larangan-Nya, serta mengikuti petunjuk Rasulullah SAW.
Tawasul menjadi salah satu bentuk ikhtiar spiritual, di mana Anda memohon kepada Allah melalui perantara para nabi, orang saleh, atau amal kebaikan yang pernah dilakukan. Tawasul bukan sekadar rutinitas doa, melainkan bentuk nyata dari kecintaan dan kepatuhan Anda terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya.
Secara bahasa, kata al-wasilah berarti segala sesuatu yang bisa mendekatkan seseorang kepada tujuan tertentu, sedangkan bentuk jamaknya adalah wasaa-il.
Dalam pengertian syariat Islam, tawasul merujuk pada segala bentuk amal kebaikan dan ibadah yang sesuai tuntunan agama, yang digunakan untuk mencari kedekatan dengan Allah Ta’ala.
Doa tawasul adalah salah satu bentuk ibadah yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui perantara yang diizinkan dalam Islam. Melalui doa ini, seorang Muslim memohon kepada Allah agar doanya diterima dan dikabulkan.
Bila Anda sedang memohon suatu keinginan atau memiliki hajat yang ingin segera terwujud, doa tawasul bisa menjadi sarana spiritual untuk mengetuk pintu langit agar Allah SWT berkenan mengabulkannya.
Salah satu contoh tawasul adalah menyebut nama-nama Allah yang indah dan agung, yaitu Asmaul Husna, dalam doa yang dipanjatkan.
Doa tawasul menunjukkan kerendahan hati seorang hamba dalam mencari kedekatan dengan Sang Pencipta. Saat Anda melafalkannya, itu berarti Anda mengakui keterbatasan diri dan berharap bantuan serta pertolongan Allah SWT melalui cara yang diperbolehkan dalam ajaran Islam.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Allâhumma innî atawassalu ilaika binabiyyika muhammadin shallallâhu alaihi wa sallam.
Artinya: "Ya Allah, aku bertawasul kepada-Mu melalui kemuliaan nabi-Mu, Nabi Muhammad SAW."
يَا رَبِّ بِالمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا وَاغْفِرْ لَنَا مَا مَضَى يَا وَاسِعَ الكَرَمِ
Yâ rabbi bil mushthafâ, balligh maqâshidanâ, waghfir lanâ mâ madhâ, yâ wâsi'al karami.
Artinya: "Tuhanku, berkat kemuliaan kekasih pilihan-Mu Rasulullah, sampaikanlah hajat kami. Ampunilah dosa kami yang telah lalu, wahai Tuhan Maha Pemurah.”
Berikut ini jenis-jenis doa tawasul lengkap sesuai anjuran Al-Quran dan hadis, di antaranya sebagai berikut.
Jenis tawasul bi asmaillah merupakan jenis tawasul dengan menyebut nama Allah SWT. Jenis tawasul bi asmaillah juga jenis tawasul yang menyebutkan nama asmaul husna. Dalam surat Al-A’raf ayat 180, Allah SWT berfirman yang artinya:
“Allah memiliki Asmaulhusna (nama-nama yang terbaik). Maka, bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut (Asmaulhusna) itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka kerjakan,” (QS. Al-A’raf : 180).
Dalam hadis riwayat Muslim tertulis kisah amal shaleh yang tercantum dalam kitab Riyadus Shalihin. Diceritakan bahwa dalam suatu perjalanan, ketiganya menemukan sebuah gua dan memutuskan untuk masuk ke dalamnya.
Namun, tanpa diduga, angin kencang menggulingkan sebuah batu besar yang menutup pintu gua, membuat mereka terjebak di dalam dan kesulitan keluar. Selama berhari-hari mereka tidak makan dan upaya memanggil bantuan pun tak membuahkan hasil.
Dalam kondisi genting itu, mereka melakukan introspeksi diri dan memohon pertolongan Allah SWT melalui doa serta amal terbaik masing-masing. Salah seorang dari mereka bertawasul dengan amal bakti kepada kedua orang tuanya (birrul walidain).
Batu pun mulai bergeser dan sinar matahari perlahan masuk ke dalam gua. Sahabat berikutnya menyusul berdoa dengan kebaikan yang pernah ia lakukan. Setiap doa yang dipanjatkan, batu penutup gua bergeser sedikit demi sedikit, hingga akhirnya mereka bisa keluar dengan selamat.
Bertawasul kepada orang-orang saleh, baik yang sudah meninggal atau masih hidup. Kisah tawasul bis shalihin tertuang dalam satu riwayat hadis tentang orang buta yang menemui Rasulullah SAW.
Orang buta itu berkata, “Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah supaya menyembuhkanku (dari kebutaan).” Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menjawab, “Jika engkau menghendaki, aku akan berdo’a untukmu. Dan jika engkau menghendaki, bersabar itu lebih baik bagimu.”
Orang buta itu tetap berkata, “Doakanlah.” Kemudian Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menyuruh orang tersebut berwudhu lalu shalat dua raka’at, kemudian Beliau menyuruhnya berdo’a mengucapkan,
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan aku menghadap kepada-Mu bersama dengan nabi-Mu, Muhammad, seorang nabi yang membawa rahmat. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku menghadap bersamamu kepada Tuhanku dalam hajatku ini, agar Dia memenuhi untukku. Ya Allah jadikanlah ia pelengkap bagi (doa)ku, dan jadikanlah aku pelengkap bagi (doa)nya.” Ia (perawi hadis) berkata,”Laki-laki itu kemudian melakukannya, sehingga dia sembuh.” [HR. Tirmidzi dan Ahmad].
Dalam surat Ali Imran ayat 193 menjelaskan keutamaan bertawasul dengan penuh keimanan.
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru pada keimanan, yaitu ‘Berimanlah kamu kepada Tuhanmu,’ maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami, hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang selalu berbuat kebaikan,” (QS. Ali-Imran : 193).
Sementara itu, jenis tawasul dengan penuh ketauhidan tertulis dalam salah satu surat dalam Al-Quran yang artinya sebagai berikut:
“(Ingatlah pula) Zun Nun (Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya. Maka, dia berdoa dalam kegelapan yang berlapis-lapis, “Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim. Kami lalu mengabulkan (doa)-nya dan Kami menyelamatkannya dari kedukaan. Demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang mukmin.” (QS. Al-Anbiya’ : 87-88).
Jika hajat Anda adalah memohon rezeki yang mengalir deras dan penuh keberkahan, maka terdapat sejumlah amalan saleh yang dianjurkan dalam ajaran Islam. Di antaranya adalah memperbanyak istighfar, melaksanakan salat dhuha dan tahajud, rutin membaca Surah Al-Waqiah, menjaga hubungan baik dengan sesama melalui silaturahmi.
Di samping itu, merawat rasa bersyukur atas nikmat yang telah diberikan, serta memperbanyak sedekah termasuk amalan yang sangat dianjurkan dan diyakini dapat membuka pintu-pintu rezeki dan menjadikan hidup Anda lebih tenang serta penuh keberkahan.
Salah satu bentuk ikhtiar yang sangat dianjurkan adalah bersedekah, karena sedekah dapat meluaskan rezeki dan menghapus dosa. Kini, Anda tidak perlu menunggu waktu luang atau mencari tempat secara fisik untuk bersedekah.
Aplikasi M-Syariah hadir untuk memudahkan Anda menunaikan amal saleh secara digital, termasuk sedekah online yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Jangan biarkan kesibukan harian menjadi penghalang bagi terkabulnya doa dan hajat Anda.
Segera unduh aplikasi M-Syariah di ponsel Anda untuk mulai merutinkan amalan kebaikan dengan lebih praktis. Rezeki yang Anda harapkan bisa datang dari jalan yang tak disangka, salah satunya melalui amal saleh yang konsisten.
Yuk, wujudkan niat baik Anda sekarang juga bersama M-Syariah!
Bagikan Berita