27 Juni 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Marketplace menjadi istilah yang hampir mustahil tidak Anda dengar dalam kehidupan digital sehari-hari. Di tengah kemajuan teknologi, para pengembang aplikasi berlomba-lomba menghadirkan solusi terbaik agar Anda dapat berbelanja secara online dengan cepat, mudah, dan aman melalui platform marketplace.
Kehadiran berbagai fitur—mulai dari pencarian produk yang lebih cerdas hingga metode pembayaran instan—membuat proses transaksi kian praktis dan menyenangkan. Namun, tahukah Anda bahwa marketplace dan e-commerce ternyata berbeda?
Marketplace merupakan istilah dalam bahasa Inggris yang berarti “pasar”. Secara umum, marketplace adalah sebuah platform yang mempertemukan banyak penjual dan pembeli dalam satu tempat.
Di dalamnya, Anda bisa menemukan beragam produk atau jasa yang ditawarkan oleh berbagai penjual. Konsumen tinggal mencari dan memilih produk sesuai kebutuhan, layaknya sedang berbelanja di pasar tradisional namun dalam bentuk digital.
Berbeda dengan toko online yang biasanya hanya dikelola oleh satu penjual atau brand, marketplace justru menjadi wadah bagi banyak penjual untuk menjajakan dagangannya secara bersamaan.
Salah satu ciri khas dari marketplace adalah pihak pengelola platform tidak menyediakan barang atau jasa secara langsung, karena seluruh produk yang tersedia berasal dari penjual-penjual independen yang memanfaatkan platform tersebut untuk menjual.
Marketplace kerap disamakan dengan e-commerce, padahal keduanya memiliki perbedaan mendasar. E-commerce umumnya merujuk pada toko online milik satu brand atau penjual tertentu, sedangkan marketplace berfungsi sebagai “pasar digital” tempat berbagai penjual independen berkumpul menawarkan produk mereka.
Untuk memahami bagaimana sistem jual beli modern berkembang, penting bagi Anda mengetahui berbagai jenis marketplace yang ada. Berikut ini jenis-jenis marketplace.
Marketplace dapat dibedakan menjadi dua kategori utama jika dilihat dari segi tempat atau lokasinya, yakni traditional marketplace dan online marketplace.
Marketplace tradisional merupakan area fisik tempat penjual dan pembeli melakukan transaksi secara langsung. Contoh umumnya meliputi pasar tradisional, pasar malam, toko ritel, hingga street market yang tersebar di berbagai kota.
Sebaliknya, marketplace online adalah platform digital yang disediakan oleh pihak ketiga sebagai sarana transaksi jual beli secara daring. Jenis inilah yang sering disebut sebagai e-commerce, meskipun sebenarnya terdapat sejumlah perbedaan penting antara keduanya.
Marketplace juga dapat dikategorikan berdasarkan sasaran penggunanya, yaitu siapa yang menjadi pembeli dan penjual di dalam platform tersebut. Secara umum, terdapat tiga tipe marketplace yakni Business to Business (B2B), Business to Customer (B2C), dan Peer to Peer (P2P).
Marketplace B2B dirancang untuk mempertemukan pelaku bisnis, seperti perusahaan atau institusi, dengan penyedia barang atau jasa dalam skala besar, misalnya produsen atau distributor.
Sementara itu, B2C adalah jenis marketplace yang paling umum ditemui, karena menghubungkan pelaku usaha dengan konsumen perorangan. Sedangkan model P2P atau C2C memungkinkan individu menjual dan membeli produk atau jasa secara langsung satu sama lain melalui satu platform yang sama.
Jika dilihat dari jenis produk yang ditawarkan, marketplace dibagi menjadi dua model, yaitu vertical marketplace dan horizontal marketplace. Vertical marketplace adalah platform yang hanya menyediakan produk atau layanan dari satu sektor atau kategori tertentu saja—misalnya hanya menjual perlengkapan bayi, fashion, atau produk elektronik.
Di sisi lain, horizontal marketplace justru menawarkan berbagai macam produk dari banyak kategori berbeda. Platform jenis ini bisa diibaratkan seperti pusat perbelanjaan daring, tempat Anda bisa menemukan aneka kebutuhan dalam satu aplikasi atau situs.
Berikut ini perbedaan marketplace dan e-commerce yang perlu Anda pahami.
Faktor Perbedaan | Marketplace | e-Commerce |
Kepemilikan | Dimiliki pihak ketiga sebagai penyedia platform | Dimiliki brand/penjual tunggal |
Jumlah Penjual | Banyak penjual | Satu penjual |
Ragam Produk | Sangat beragam | Terbatas pada lini produk brand tersebut |
Kontrol Harga | Ditentukan masing-masing penjual | Dikontrol penuh oleh pemilik toko |
Kepercayaan Konsumen | Bergantung pada sistem rating & review | Bergantung pada reputasi brand |
Indonesia memiliki beragam platform marketplace yang populer dan digunakan jutaan orang setiap harinya. Masing-masing memiliki keunggulan dan segmen pasar yang berbeda-beda, mulai dari produk fashion, elektronik, kebutuhan rumah tangga, hingga makanan.
Shopee merupakan salah satu marketplace terfavorit di Indonesia meski baru hadir pada tahun 2015. Platform ini memiliki basis pengguna yang didominasi oleh perempuan, yakni sekitar 58%. Karena itu, tidak mengherankan jika produk fashion serta kecantikan menjadi kategori terlaris di Shopee. Fitur-fitur seperti gratis ongkir dan flash sale turut memperkuat daya tarik Shopee di mata konsumen.
Tokopedia mulai beroperasi sejak tahun 2009 dan sukses menjadi salah satu startup unicorn pertama di Indonesia. Berdasarkan data dari Timedoor, kategori produk yang paling banyak diburu di Tokopedia mencakup barang-barang elektronik, pakaian, serta kebutuhan pokok seperti bahan makanan. Tokopedia juga dikenal karena kemudahan sistem pembayaran dan pilihan pengiriman yang variatif.
Pada tahun 2021, Tech In Asia melaporkan bahwa Blibli secara resmi mengumumkan telah mencapai status sebagai perusahaan unicorn. Marketplace yang berasal dari Indonesia ini memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan kompetitornya. Banyak konsumen memilih Blibli sebagai tempat berbelanja karena dikenal unggul dalam kategori produk elektronik, termasuk laptop, perangkat rumah tangga, hingga smartphone.
Sebagai bagian dari grup besar Alibaba, Lazada dikenal aktif menjalankan strategi promosi melalui berbagai kanal, mulai dari iklan televisi hingga media sosial. Marketplace ini juga menjadi alternatif populer bagi masyarakat Indonesia karena menawarkan beragam produk dengan harga yang kompetitif. Seperti halnya Shopee Tokopedia, dan Lazada banyak dipilih karena kemudahan transaksi dan ketersediaan berbagai kebutuhan dalam satu platform.
Berbelanja kini menjadi jauh lebih praktis berkat kemajuan teknologi digital. Anda tak perlu lagi repot keluar rumah atau mengantri di kasir, karena berbagai kebutuhan bisa dibeli hanya melalui ponsel.
Marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Blibli menawarkan jutaan produk dari berbagai kategori yang bisa Anda akses kapan saja dan di mana saja. Cukup dengan beberapa klik, barang yang Anda inginkan dapat langsung dikirim ke depan pintu rumah.
Untuk mempermudah proses transaksi saat berbelanja online, Anda bisa menggunakan aplikasi M-Syariah sebagai metode pembayaran.
Aplikasi mobile banking dari Bank Mega Syariah ini memungkinkan Anda membayar belanjaan dengan cepat, aman, dan sesuai prinsip syariah.
M-Syariah mendukung berbagai fitur pembayaran digital yang dapat terhubung langsung dengan transaksi di marketplace favorit Anda.
Unduh sekarang dan nikmati kemudahan belanja online yang lebih efisien dan bernilai ibadah.
Bagikan Berita