22 Juli 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Doa Nabi Yunus dikenal sebagai doa yang sering dipanjatkan ketika Anda menghadapi masalah atau merasa putus asa. Banyak umat Muslim mengamalkan doa ini sebagai bentuk permohonan pertolongan kepada Allah SWT agar diberi jalan keluar dari kesulitan.
Doa Nabi Yunus sejatinya merupakan ungkapan penyesalan yang tulus dari Nabi Yunus AS ketika berada dalam perut ikan paus. Saat itu, beliau menyadari kesalahan karena meninggalkan kaumnya sebelum mendapat izin dari Allah SWT.
Doa ini mencerminkan kerendahan hati, kesadaran diri, dan kepasrahan sepenuhnya kepada Sang Pencipta. Berikut ini kisah singkat tentang doa Nabi Yunus, lafal doa hingga keutamaannya.
Nabi Yunus AS diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan ajaran Islam dan mengajak penduduk kota Nineveh kembali ke jalan yang benar.
Kota Nineveh, yang kini dikenal sebagai Mosul di wilayah Irak modern, dulunya dihuni oleh masyarakat yang menyembah berhala dan patung sebagai sesembahan mereka.
Namun, dakwah Nabi Yunus tidak diterima dengan baik. Masyarakat Nineveh menolak ajakan tersebut dengan keras, hingga akhirnya Nabi Yunus merasa putus asa karena tidak ada perubahan dari kaumnya.
Dalam keadaan marah dan kecewa, beliau memutuskan meninggalkan kota tersebut dan menaiki sebuah kapal yang tengah kelebihan muatan.
Untuk meringankan beban kapal, para penumpang sepakat mengadakan undian, dan nama Nabi Yunus keluar sebagai orang yang harus dilemparkan ke laut. Setelah beberapa kali undian tetap menunjuk dirinya, Nabi Yunus akhirnya rela menceburkan diri ke lautan.
Tak berselang lama, seekor ikan paus besar menelannya. Dalam kegelapan perut ikan, Nabi Yunus terus berdoa dan memohon ampun kepada Allah SWT atas keputusannya meninggalkan kaumnya.
Doanya yang penuh penyesalan itu pun dikabulkan oleh Allah. Sebagai bentuk kasih sayang-Nya, Allah menyelamatkan Nabi Yunus, memberinya makanan, dan mengeluarkannya dari perut ikan paus tersebut.
Kisah Nabi Yunus AS ini tertuang dalam salah satu ayat Al-Quran surat Al-Anbiya’:
وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَۚ ٨٧فَاسْتَجَبْنَا لَهٗۙ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْغَمِّۗ وَكَذٰلِكَ نُـنْجِى الْمُؤْمِنِيْنَ ٨٨
Artinya:
(Ingatlah pula) Zun Nun (Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya. Maka, dia berdoa dalam kegelapan yang berlapis-lapis, “Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.”(87) Kami lalu mengabulkan (doa)-nya dan Kami menyelamatkannya dari kedukaan. Demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang mukmin.(88) (QS. Al-Anbiya’: 87-88).
Merujuk dari ayat tersebut, maka doa yang dipanjatkan Nabi Yunus AS yaitu:
لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minadh-dhalimiin(a)
Artinya: Tidak ada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.
Untuk mengamalkan doa Nabi Yunus, Anda bisa membacanya secara rutin di waktu-waktu yang dianjurkan.
Para ulama menganjurkan agar doa ini dibaca sebanyak 40 kali dalam sehari dalam keadaan suci, baik dari hadas kecil maupun besar.
Waktu terbaik untuk membaca doa ini adalah pada sepertiga malam terakhir, yaitu saat suasana tenang dan hati lebih khusyuk. Selain itu, doa ini juga dapat dibaca setelah melaksanakan salat fardhu, sebagai bagian dari dzikir harian Anda.
Terdapat pula waktu-waktu mustajab yang diyakini sangat baik untuk berdoa, seperti saat hujan turun, di antara azan dan iqamah, pada hari Jumat, setelah mengkhatamkan Al-Qur’an, serta ketika sedang melakukan tawaf di sekitar Ka'bah. Pada waktu-waktu ini, Anda bisa memperbanyak membaca doa Nabi Yunus sebagai bentuk permohonan pertolongan atau pengampunan dari Allah SWT.
Jika tujuan Anda adalah untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan, maka disarankan membaca doa ini hingga 1.000 kali dengan hati yang penuh penyesalan dan niat tulus untuk bertaubat.
Oleh karena itu, ketika Anda merasa berada di titik terendah dalam hidup, mengamalkan doa Nabi Yunus bisa menjadi bentuk ikhtiar spiritual untuk memohon ampunan dan pertolongan Allah SWT.
Selain mengamalkan doa Nabi Yunus, cara lain untuk memohon ampunan dan menghapus dosa-dosa adalah dengan bersedekah. Bersedekah merupakan salah satu amalan mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Dalam berbagai riwayat, disebutkan bahwa sedekah bisa memadamkan murka Allah dan menjadi penebus dosa, terutama jika dilakukan dengan ikhlas dan tulus semata-mata karena mengharap ridha-Nya.
Saat ini, bersedekah menjadi semakin mudah dilakukan berkat hadirnya berbagai platform digital yang menyediakan layanan donasi dan amal. Salah satunya adalah Bank Mega Syariah yang memberikan kemudahan bagi para nasabahnya untuk menyalurkan sedekah secara praktis dan aman.
Melalui aplikasi mobile banking M-Syariah, Anda dapat berdonasi kapan saja dan di mana saja tanpa harus datang langsung ke lembaga amil atau tempat pengumpulan dana.
Fitur ini dirancang untuk mendukung semangat berbagi serta mempermudah umat Muslim dalam menjalankan amalan kebaikan di era digital.
Bank Mega Syariah menunjukkan komitmennya dalam mengemban amanah umat dengan menjadi perantara penyaluran zakat, infak, wakaf, dan sedekah dari para nasabahnya.
Berbagai program kerja sama strategis dengan mitra terpercaya, Bank Mega Syariah memastikan bahwa dana yang disalurkan benar-benar tepat sasaran dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang membutuhkan.
Salah satu mitra utama dalam upaya ini adalah CT ARSA Foundation, lembaga sosial yang dikenal aktif dalam kegiatan kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat.
Yuk, download aplikasi M-Syariah agar sedekah dan donasi Anda tersalurkan dengan tepat!
Bagikan Berita