5 Agustus 2024 | Tim Bank Mega Syariah
Bulan Safar adalah bulan kedua dalam kalender Hijriyah, yang memiliki makna dan keistimewaan yang besar.
Kata "Safar" berasal dari bahasa Arab yang berarti "sepi" atau "sunyi". Nama ini menggambarkan kondisi masyarakat Arab di masa lalu yang selalu sepi dan seringkali kosong karena para penghuni bepergian pada bulan ini.
Hal tersebut sebagaimana penjelasan Imam Ibnu Katsir yang artinya:
“Safar dinamakan dengan nama tersebut, karena sepinya rumah-rumah mereka dari mereka, ketika mereka keluar untuk perang dan bepergian.” (Ibnu Katsir, Tafsîrubnu Katsîr, [Dârut Thayyibah, 1999], juz IV, halaman 146).
Lantas, apa saja keistimewaan dan amalan yang disarankan untuk dilakukan di bulan ini? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Di masa lalu, seringkali bulan Safar dianggap sebagai bulan yang tidak menguntungkan dan penuh kesialan, sehingga masyarakat enggan melakukan apa pun. Terlebih, sebagian besar ulama terdahulu juga beranggapan bahwa Allah SWT banyak menurunkan musibah pada Rabu terakhir bulan Safar.
Setiap tahunnya, menurut ulama ahli ma’rifat, akan turun 320.000 bala, di mana semuanya diturunkan pada hari Rabu terakhir bulan Safar.
Meski begitu, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Bahkan, Rasulullah SAW melakukan banyak hal yang mulia pada bulan Safar. Misalnya, Beliau menikahi Sayyidah Khadijah pada bulan Safar serta menikahkan Sayyidina Ali dan Sayyidah Fatimah az-Zahra di bulan Safar.
Selain itu, kemenangan umat Islam pada perang Khaibar pun terjadi pada bulan Safar. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah keutamaan bulan Safar:
Salah satu keutamaan bulan Safar adalah penegasan dari Islam untuk menghapus keyakinan takhayul dan mitos kesialan yang dahulu melekat pada bulan ini. Nabi Muhammad SAW menekankan bahwa tidak ada bulan yang membawa kesialan, termasuk Safar.
Hal tersebut tetuang dalam hadits Rasulullah SAW di mana Beliau pernah membantah kepercayaan Arab Jahiliyah tentang bulan Safar adalah bulan sia;, yang artinya:.
"Tidak ada adwa', tidak ada thiyarah, tidak ada hammah, tidak ada kesialan pada bulan Safar." (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Ahmad)
Kepercayaan ini telah memperkuat iman umat Islam untuk meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas izin dan ketentuan Allah SWT.
Dengan menghapuskan mitos kesialan, bulan Safar menjadi waktu yang baik untuk memperkuat tawakal (kepercayaan penuh kepada Allah) dan meningkatkan keimanan.
Umat Islam diajarkan untuk selalu berserah diri kepada Allah dan tidak terpengaruh oleh keyakinan yang tidak berdasar.
Bulan Safar, seperti bulan lainnya, adalah kesempatan bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan amal shaleh.
Tidak ada ibadah khusus yang diwajibkan, namun umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah mereka, seperti salat sunnah, puasa sunnah, membaca Al-Qur'an, dan berdzikir.
Pada bulan Safar, umat Islam didorong untuk meningkatkan amal sosial seperti bersedekah, membantu yang membutuhkan, dan berbuat baik kepada sesama.
Hal tersebut adalah bentuk implementasi dari ajaran Islam yang mengutamakan kasih sayang dan kepedulian terhadap orang lain.
Beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam terjadi pada bulan Safar, yang dapat menjadi pengingat bagi umat Islam untuk mengambil hikmah dan pelajaran. Misalnya:
Hijrah Nabi Muhammad SAW: Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah dimulai pada akhir bulan Safar.
Perang Khaybar: Kemenangan umat Islam dalam Perang Khaybar yang terjadi pada bulan Safar tahun 7 Hijriyah.
Sama seperti bulan-bulan lainnya dalam Islam, kita diharapkan untuk terus melakukan ibadah dan sejumlah amalan di bulan Safar.
Rasulullah SAW memang tidak pernah memerintahkan untuk mengkhususkan amalan tertentu di bulan ini. Tetapi demi mendapatkan keistimewaan dari Bulan Safar, berikut beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Safar:
Saat datangnya bulan Safar, umat Islam dianjurkan untuk menyambutnya dengan doa di bulan Safar. Selain itu, Anda juga dapat memperbanyak dzikir dan selalu mengingat Allah SWT.
Amalan yang ringan ini dapat mendatangkan pahala yang besar. Beberapa dzikir yang bisa diamalkan yaitu istighfar, Tasbih, Tahmid, Takbir, dan Tahlil.
Memperbanyak salat sunnah adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Beberapa salat sunnah yang dianjurkan meliputi:
Salat Dhuha: Dilakukan pada waktu dhuha (pagi setelah matahari naik).
Salat Tahajud: Dilaksanakan pada malam hari setelah tidur.
Salat alat Witir: Shalat penutup pada malam hari yang dilakukan setelah shalat malam.
Salat Rawatib: Shalat sunnah yang dilakukan sebelum dan sesudah shalat fardhu.
Berpuasa sunnah di bulan Safar juga sangat dianjurkan. Beberapa puasa sunnah yang bisa dilakukan adalah:
Puasa Senin-Kamis: Puasa yang dilakukan pada hari Senin dan Kamis setiap minggu.
Puasa Ayyamul Bidh: Puasa yang dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah.
Sedekah adalah amalan yang sangat dianjurkan di bulan Safar maupun bulan lainnya.
Dengan bersedekah, kita bisa membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan dan mendapatkan keberkahan dari Allah.
Mengikuti kajian atau majelis ilmu adalah cara untuk menambah pengetahuan agama dan memperdalam iman.
Hal ini juga bisa menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dengan sesama muslim.
Mempererat hubungan dengan keluarga, teman, dan saudara sesama muslim adalah amalan yang sangat dianjurkan. Silaturahmi bisa dilakukan dengan mengunjungi, berbicara, atau memberikan bantuan kepada mereka.
Menjaga konsistensi dalam melaksanakan ibadah harian seperti shalat fardhu, membaca Al-Qur'an, dan dzikir. Beristiqomah menunjukkan kesungguhan dan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah.
Islam mengajarkan untuk tidak percaya pada takhayul atau keyakinan yang mengaitkan bulan Safar dengan kesialan.
Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa tidak ada bulan atau hari yang membawa kesialan. Semua waktu adalah baik jika diisi dengan kebaikan dan ibadah kepada Allah.
Amalan berikutnya yang dapat Anda lakukan adalah salat berjamaah di masjid. Dibandingkan salat sendirian di rumah, Anda akan mendapatkan pahala 27 kali lipat. Hal tersebut tentu menjadi amalan yang luar biasa sehingga Anda bisa mendapatkan keutamaan bulan Safar.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Barang siapa yang keluar dalam keadaan suci, menuju masjid untuk melaksanakan salat jemaah, maka pahalanya seperti pahala seperti orang yang sedang haji dalam keadaan ihram.” (HR Abu Daud)
Seperti yang sudah diejlaskan sebelumnya, umat Islam dapat membaca doa bulan Safar ketika awal bulan tiba. Beriktu adalah bacaaan doa bulan Safar:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شَرِّ هٰذَا الزَّمَانِ وَأَهْلِهِ، وَأَسْأَلُكَ بِجَلَالِكَ وَجَلَالِ وَجْهِكَ وَكَمَالِ جَلَالِ قُدْسِكَ أَنْ تُجِيْرَنِيْ وَوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِيْ وَأَهْلِيْ وَأَحْبَابِيْ وَمَا تُحِيْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِيْ مِنْ شَرِّ هٰذِهِ السَّنَةِ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ فِيْهَا، وَاصْرِفْ عَنِّيْ شَرَّ شَهْرِ صَفَرَ، يَا كَرِيْمَ النَّظَرِ، وَاخْتِمْ لِيْ فِيْ هٰذَا الشَّهْرِ وَالدَّهْرِ بِالسَّلَامَةِ وَالْعَافِيَةِ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِيْ وَلِأَهْلِيْ وَمَا تَحُوْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِيْ وَجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Arab Latin: Bismillaahir rahmaanir rahiim. Washallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihiwa shahbihii ajma'iin. A'uudzubillaahimin syarri haadzaz zamaani wa ahlihii wa a'uudzu bijalaalika wajalaali wajhika wakamaali jalaali qudsikaan tujiiranii wawaalidayya wa aulaadii wa ahlii wa ahibbaa-ii. Wama tuhiitu syafaqqahu qalbii min syarri haadzihis sanati waqini syarra maa qadhaita fiihaa washrif 'annii syarra syahri shafara yaa kiriiman nazhari wakhtimlii fii haadzash syahri waddahri bissalaamati wal'aafiyati wassa'aadati lii wa liwaalidayya wa aulaadii wa li-ahlii wamaa tuhuthuhu shafaqqahu qalbi wa jamii'il muslimin. Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihi wasallam.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, serta keluarga dan para sahabatnya. Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan waktu ini dan penduduknya, dan aku berlindung kepada keagungan-Mu, keagungan Dzat Mu, dan kesempurnaan keagungan kesucian-Mu, agar menjauhkan diriku, kedua orang tuaku, anak-anakku, keluargaku, orang-orang yang aku cintai, dan siapa saja yang dikasihi oleh hatiku, dari keburukan tahun ini, dan selamatkanlah aku dari kejahatan yang telah Engkau tetapkan dalam tahun ini. Dan, jauhkanlah aku dari keburukan bulan Shafar, wahai Allah Yang Mulia pandangan rahmat-Nya. Dan, tutuplah bulan dan saat ini dengan keselamatan dan kebahagiaan kepadaku, kedua orang tuaku, anak-anakku, siapa saja dikasihi oleh hatiku, dan seluruh umat Islam. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan keselamatan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, serta keluarga dan para sahabatnya."
Jadi, dapat disimpulkan bahwa bulan Safar adalah bulan yang memiliki keistimewaan dan bukanlah waktu yang membawa kesialan. Sebaliknya, umat Islam dianjurkan untuk tetap melakukan berbagai amal saleh.
Pastikan kita selalu berbuat kebaikan agar ibadah menjadi lebih lengkap, salah satunya dengan bersedekah. Bank Mega Syariah menyediakan berbagai layanan yang memudahkan Anda untuk beribadah melalui fitur Donasi dan Amal.
Anda dapat menunaikan Donasi, Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf melalui aplikasi mobile banking, M-Syariah. Bank Mega Syariah memiliki banyak pilihan mitra yang terpercaya untuk menyalurkan ZISWAF Anda.
Dengan segala kemudahan dan keuntungannya, jangan ragu untuk berbagi kepada sesama, ya!
Semoga informasi ini bermanfaat.
Bagikan Berita